Rabu, 13 Desember 2017

Jumlah Mahasiswa Indonesia di Qatar

Jumlah mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang menempuh pendidikan di negara Qatar masih terbilang sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa Indonesia yang berada di negara Arab lainnya seperti Mesir, Saudi, Sudan, dan lain sebagainya. Selain karena peluang beasiswa pendidikan di Qatar yang masih sangat sedikit, kerja sama pemerintah Qatar dengan pemerintah Indonesia juga belum terjalin dalam bidang pendidikan.
Saat ini mahasiswa Indonesia yang ada di Qatar bisa dikategorikan berdasarkan jalur keberangkatan mereka dari Indonesia :
1.       Mahasiswa  program kursus bahasa Arab di Qatar University
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) adalah dua instansi yang sejak lama sudah memiliki MoU dengan Qatar University dalam bidang pengembangan pembelajaran bahasa Arab. Setiap tahunnya dua instansi ini selalu mengirimkan dua duta mahasiswanya ke Qatar University (QU) untuk mengikuti program kursus bahasa Arab selama dua semester dengan sistem beasiswa. Selain mendapatkan tempat tinggal dan materi kursus bahasa Arab yang disesuaikan dengan level kemampuan pesertanya, mahasiswa program ini juga mendapatkan akomodasi dari QU setiap bulan. Mereka belajar bersama dengan puluhan mahasiswa dari berbagai negara non Arab yang sama-sama menjalin MoU dengan QU dalam bidang pengembahangan bahasa Arab.
2.       Mahasiswa Qatar Foundation
Berbeda dengan kategori pertama, mahasiswa Indonesia di Qatar Foundation (QF) berangkat secara mandiri dari Indonesia tanpa ada MoU dari kampus asal mereka di Indonesia dengan kampus tujuan di Qatar. Rata-rata dari mereka adalah hasil seleksi dari sekian banyak tahap tes penerimaan beasiswa S2 di QF. Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel sebelumnya, setiap tahun QF membuka peluang beasiswa full bagi mahasiswa non Qatar yang ingin melanjutkan studi S2 nya di QF, baik di Hamad bin Khalifa University (HBKU) ataupun di kampus lainnya yang masih ada di bawah naungan QF. Fasilitas beasiswa ini juga tidak kalah menarik dengan beasiswa program kursus bahasa Arab di QU. Saat ini (Desember 2017) ada 4 mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi S2 di QF dengan beasiswa, dan ada beberapa lainnya yang manempuh studi S1 di QF namun non beasiswa.
3.       Mahasiswa Indonesia yang sudah lama menetap di Qatar
Berbeda lagi dengan kategori-kategori sebelumnya, mereka ini adalah masyarakat Indonesia yang sudah lama tinggal di Qatar untuk bekerja, atau ada keluarga mereka yang bekerja di Qatar sehingga mereka berkesempatan untuk kuliah di Qatar. Mereka tersebar di QU ataupun di QF, baik di jenjang S1 atau pun juga S2. Dan kebanyakan mereka kuliah dengan biaya mandiri atau non beasiswa.
Nah dari ketiga kategori di atas, ada beberapa kesimpulan yang bisa  kita ambil, antara lain:
1.       Hampir semua mahasiswa di Indonesia yang ada di Qatar datang melalui jalur beasiswa, baik jalur beasiswa kategori 1 ataupun 2.
2.       Belum ada peluang beasiswa S1 baik di Qatar University ataupun di Qatar Foundation.
3.       Biaya kuliah secara mandiri atau non beasiswa di Qatar tergolong mahal sehingga mahasiswa Indonesia yang datang melalui jalur mandiri sangat minim.
4.       Dengan jumlah mahasiswa Indonesia yang masih sangat sedikit dan durasi belajar mereka di Qatar yang relatif sebentar menjadi salah satu faktor belum terbentuknya Persatuan Pelajar Indonesia Qatar (PPI Qatar). 
5.       Peluang beasiswa di Qatar tetap ada khususnya untuk jenjang S2, namun cukup sulit karena koutanya yang terbatas dan persaingannya yang cukup ketat, ditambah minimnya informasinya tentang beasiswa tersebut.


*Doha, 13 Desember 2017.

Selasa, 12 Desember 2017

Peluang Beasiswa S2 Qatar Foundation 2018


       Jika di postingan sebelumnya saya sudah pernah membahas sekilas tentang jenis beasiswa S2 di Hamad bin Khalifa University (HBKU) - Qatar Foundation (QF), kali ini saya akan mencoba memberikan gambaran bagaimana cara untuk mendapatkan beasiswa tersebut mulai dari proses seleksi pemberkasan, interview, sampai pada proses keberangkatan ke Qatar. Tahap seleksi pemberkasan sendiri saat ini sudah dibuka dan akan ditutup per tanggal 1 maret 2018.
Sekilas tentang beasiswa S2 di HBKU-QF, beasiswa ini akan meng-cover semua kebutuhan kita selama dua tahun menempuh masa pendidikan S2 di Qatar, mulai dari tiket pesawat, visa, biaya kuliah, tempat tinggal beserta sejumlah fasilitasnya, transportasi, dan juga akomodasi yang diberikan untuk mahasiswa setiap bulannya.
Meskipun di kampus HBKU terdapat beberapa college atau fakultas yang tersedia, dalam postingan kali ini saya hanya akan membahas bagaimana proses mendapatkan beasiswa di College of Islamic Studies (CIS), karena college inilah yang paling banyak memberikan peluang beasiswa S2 bagi mahasiswa dari luar Qatar. Di CIS sendiri terdapat dua program jurusan yang menggunakan pengantar bahasa Arab (Contemporary Quranic Studies dan Contemporary Fiqh), dan empat program jurusan yang menggunakan pengantar bahasa Inggris (Islamic FinanceIslamic Thought and Applied Ethics, Comparative Religions, dan Islamic Civilization and Societies). Untuk info lebih lanjut mengenai college dan jurusan yang tersedia di kampus HBKU ini bisa langsung klik di sini.
Secara garis besar, selain calon pendaftar beasiswa harus memiliki track record nilai akademik yang baik dan sesuai dengan jurusan tujuan, ada dua tahapan seleksi yang harus dilalui untuk mendapatkan beasiswa HBKU-QF ini. Seleksi dimulai dari tahap seleksi berkas, dan kemudian dilanjutkan dengan Interview by phone sebagai proses seleksi tahap akhir.
Nah Untuk tahap seleksi berkas, teman-teman terlebih dahulu harus membuat akun pemohon beasiswa di website resmi HBKU. Selanjutnya dari akun inilah kalian akan mengisi form online pendaftaran beasiswa, dan meng-upload semua berkas yang diminta untuk kemudian mereka review. Untuk membuat akun pemohon beasiswa ini bisa langsung klik di sini.
Adapun berkas-berkas yang harus dipersiapkan antara lain :
1.    Ijazah dan Transkrip nilai S1 yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa    Arab/Inggris oleh penerjemah tersumpah, dan dilegalisir oleh kampus asal.
2.     Passport dengan 6 bulan minimal masa berlaku
3.     CV berbahasa Arab/Inggris
4.     Personal Statement of Interest
Personal Statement of Interest adalah sebuah narasi yang terdiri dari 300-500 kata, dan berisi tentang : Mengapa anda memilih program S2 di HBKU, bagaimana studi ini akan berkontribusi pada pencapaian tujuan pribadi anda, penghargaan apa saja yang pernah anda dapat, dan tantangan apa saja yang pernah  anda hadapi dalam karir akademik dan dunia profesional. (ditulis sesuai dengan bahasa program S2 yang dipilih).
5.     Bagi pendaftar program dengan pengantar berbahasa Inggris, anda diharuskan untuk menyiapkan bukti test TOEFL/IELST bertaraf internasional yang masih berlaku. Pihak CIS tidak mencantumkan standar minimum nilai TOEFL/IELTS yang harus dicapai sebagai persyaratan pendaftaran. Namun berhubung kuota beasiswa yang sangat terbatas dan persaingan yang ketat, maka semakin tinggi nilai TOEFL/IELST anda, peluang untuk lolos ke tahap selanjutnya pun akan semakin besar. (Syarat ini terkecuali bagi pendaftar yang bahasa pertamanya adalah bahasa Inggris, atau pendaftar yang menyelesaikan jenjang S1 di kampus yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar)
6.     Bagi pendaftar program dengan pengantar berbahasa Arab, anda diharuskan untuk melewati tes kecakapan bahasa Arab yang akan diadakan oleh pihak CIS. Info tentang tes ini akan diberitahukan kemudian oleh pihak CIS. (Syarat ini terkecuali bagi pendaftar yang bahasa pertamanya adalah bahasa Arab, atau pendaftar yang menyelesaikan jenjang S1 di kampus yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar)
7.     Surat rekomendasi (berbahasa Arab/Inggris) dari dua orang dosen atau pejabat kampus yang sudah mengenal anda dengan baik. (ber kop surat dan stampel resmi dari kampus).
Masing-masing surat rekomendasi ini harus disertai dengan satu lembar form rekomendasi yang sudah disediakan oleh CIS (bisa download di sini) yang harus diisi oleh pemberi rekomendasi. Berbeda dengan berkas-berkas lainnya, surat rekomendasi dan lembar form rekomendasi ini harus dikirim langsung melaui email pribadi pemberi rekomendasi ke alamat email HBKU : admission.cis@hbku.edu.qa
Setelah semua berkas di atas siap, maka tahap selanjutnya adalah mengisi form aplikasi pendaftaran beasiswa online melalui akun yang sudah anda buat tadi. Semua data yang diminta dalam aplikasi online harus anda isi dengan teliti dan benar. Di bagian akhir aplikasi online, anda akan diminta untuk meng-upload semua berkas yang sudah anda siapkan tadi dalam bentuk PDF. Jika semua data sudah diisi dan semua berkas sudah di-upload, maka anda tinggal menunggu hasil dari seleksi berkas yang sudah anda kirimkan.
Untuk lebih jelas tentang berkas persyaratan di atas, teman-teman bisa buka di sini. Semua penjelasan dari web berbahasa Inggris, so teman-teman bisa gunakan google translate untuk memahami penjelasan yang tertera di web.
Sekitar akhir bulan Mei pihak CIS akan mengumumkan hasil dari seleksi berkas melalui email dan akan langsung menjadwalkan interview by phone sebagai seleksi tahap akhir jika anda lolos dalam tahap seleksi berkas. Untuk membahas tentang apa saja kisi-kisi tahap interview ini, Insya Allah akan saya tulis dalam postingan selanjutnya.
Jika ada pertanyaan seputar proses pemberkasan ini silahkan teman-teman bisa langsung tanyakan di kolom komentar artikel ini, atau bisa tanyakan lebih lanjut secara langsung kepada pihak CIS melaui email : (admission.cis@hbku.edu.qa).
Pict. kampus HBKU-QF
Dari awal sampai dengan akhir proses perburuan beasiswa ini memang akan teman-teman temukan banyak tantangan yang harus dilalui, maka selain ketelitian dan kesabaran, keuletan juga sangat dibutuhkan dalam proses ini. Mengingat ada beberapa kawan yang mundur sebelum mencoba peruntungan ini karena alasan ribet dan banyak hal yang harus dipenuhi. Namun percayalah bahwa tidak akan ada pencapaian tanpa diawali dengan kerja keras dan perjuangan. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran kepada kita semua, dan sampai jumpa di Qatar 2018.

*HBKU-QF, Doha, 12 Desember 2017.

Jumat, 18 Agustus 2017

Merayakan 17 Agustusan di Qatar





Di saat semua orang di Indonesia sedang merayakan hari kemerdekaan, memeriahkan dengan berbagai macam khas perlombaan, kami masyarakat Indonesia yang ada di Qatar pun tidak mau kalah. Ya meskipun tidak semeriah dan seheboh di Indonesia, kami tetap merayakan dan bisa mengambil hikmah di hari raya kemerdekaan.

Tepatnya kemarin petang, Kantor kedubes Indonesia yang ada di Doha mengundang seluruh warga Indonesia yang ada di Qatar untuk mengahadiri upacara 17-an yang dilanjutkan dengan lomba-lomba khas Agustusan lalu dilanjutkan lagi dengan silaturrahmi bersama Bapak dubes Indonesia. Ada juga bazar komunitas ibu-ibu Indonesia yang menjual berbagai jajanan dan makanan khas Indonesia, sekeder untuk melepas kangen makan bakso, ayam penyet, dan mie ayam. Jam 5 petang (21.00 WIB) sengaja dipilih oleh pihak Kedubes karena memang saat ini Qatar masih sedang dalam musim panas, yang jika pagi sampai siang suhunya bisa mencapai 43 derajat celcius, puanasnya.

Kami sendiri berangkat dari asrama mahasiswa Qatar Foudation pukul setengah 5 petang. Berharap akan sampai tepat waktu di kedubes pukul 5 petang, ternyata memesan taksi lewat aplikasi online tidak sesimpel dan semudah di Indonesia. Kami harus menunggu taksi yang sudah kami pesan hampir 30 menit. Akhirnya taksi pun datang dan kami berangkat bertiga bersama mahasiswa Indonesia lainnya yang sama-sama mendapatkan beasiswa di Qatar Foundation.

Setelah perjalanan 30 menit, sampailah kami di kantor kedubes Indonesia pukul setengah 6. Dan jelas saja, upacara sudah selesai tinggal melanjutkan acara foto bersama bapak dubes dan lomba-lomba Agustusan. Niat awal ingin ikut upacara, tinggal acara foto-foto yang masih tersisa.

Saat awal kami masuk ke halaman kantor kedubes, suasana khas Agustusan terasa kental. Bendera Indonesia menghiasi tembok gedung kedubes dengan berbagai pernak perniknya, masyarakat yang datang sedang sibuk selfie dengan bapak dubes, dan para staf kedubes sedang sibuk menyiapkan perlengkapan lomba. Adapun kami, bingung mau ketemu siapa dan ngobrol dengan orang yang mana, karena memang belum ada satu orang pun yang kami kenal dari sekian banyak orang Indonesia yang ada.




Ah, sama-sama orang Indonesia, pikir kami menghalau rasa segan dan canggung untuk sekedar memulai obrolan dengan bapak-bapak atau ibu-ibu bahkan staf kedubes yang kami pilih secara random. Beberapa waktu berselang, kami mulai akrab dengan suasana ini. Berbaur dengan orang-orang yang senasib jauh dari keluarga, suasana hangat dan saling sapa dengan bahasa Jawa dan sunda, serasa Qatar dan Indonesia menjadi tiada beda.

Di luar dugaan, hampir setiap orang Indonesia dan staf kedubes yang kami temui, saat mereka tau kami adalah mahasiswa, mereka ternyata heran sekaligus bangga. Hal ini karena hampir semua warga Indonesia yang ada di Qatar, mereka semua bekerja. Jadi menurut mereka, adalah hal yang luar biasa jika ada orang Indonesia ke Qatar, tapi untuk jadi mahasiswa. Apalagi karena mereka tau, biaya hidup dan kuliah di Qatar tidaklah murah, qo bisa orang Indonesia kuliah di sini. Padahal kami kuliah juga ngandelin beasiswa. Hehe

Acara berlangsung sampai jam 8 malam, suasana begitu meriah, ada yang ikut lomba, ada juga yang hanya datang sekedar merayakan, jajan, dan reuni dengan sesama warga Indonesia.

O iya, salah satu orang penting yang kami temui semalam adalah Bapak Sugeng, beliau adalah admin website https://jelajahqatar.com/, beliau asli orang Jawa yang sudah 9 tahun bekerja sebagai perawat di Qatar. Sebelum kami berangkat ke Qatar, kami banyak sekali membaca artikel dan forum diskusi di website beliau untuk sekedar mencari informasi dan hal-hal menarik lainnya tentang Qatar, ada juga informasi seputar mencari pekerjaan di Qatar.




Singkat cerita, meskipun telat merayakan kemerdekaan dan tidak semeriah di Indonesia, kami tetap merasakan atmospirenya, bahkan lebih terasa karena kami di sini satu nasib dan dalam satu perjuangan yang sama, jauh dari keluarga dan saudara. 

*Doha, 18 Agustus 2017

Legalisir Ijazah di Kedubes Qatar (Part 2)

Sebenarnya melegalisir ijazah dan transkrip nilai di kedubes Qatar cukup mudah, akan tetapi memang cukup mahal biayanya. Mereka mematok harga 500.000/dokumen, yang pada prosesnya nanti akan kita setorkan melalui kantor cabang Qatar National Bank (QNB) yang terletak di seberang gedung kedubes Qatar di komplek Kuningan, Jaksel.

Adapun berkas yang harus kita persiapkan sebelum datang ke Kedubes Qatar adalah :
  1. Ijazah asli
  2. Transkrip nilai asli
  3. Foto copy ijazah asli
  4. Foto copy transkrip asli
  5. Ijazah yang sudah di terjemahkan oleh penerjemah tersumpah
  6. Transkrip yang sudah diterjemahkan oeleh penerjemah tersumpah
  7. Surat keterangan lulus dari kampus dengan berbahasa Inggris (format surat sudah ditentukan oleh kedubes Qatar)
       Untuk point nomor 3, 4, 5, 6, 7 harus terlebih dahulu di legalisir di Kemenkumham dan kemenlu.
·         Untuk point nomor 3 dan 4 harus distempel notaris terlebih dahulu sebelum dilegalisir di kemenkumham dan kemenlu (legalisir notaris menerangkan bahwa foto copy ijazah dan transkrip adalah sesuai dengan dokumen aslinya)
Adapun langkah melegalisirnya adalah sebagai berikut :
  1. Setelah semua berkas di atas siap, bawalah ke kedubes Qatar yang letaknya berada di daerah Kuningan Jaksel.
  2. Di kedubes Qatar kita tidak diperkenankan masuk ke dalam gedung kedubes. Kita hanya diizinkan sampai di pos security yang ada di depan gedung kedubes.
  3. Setelah melapor keperluan kita kepada security, staf kedubes akan datang menemui kita di pos security untuk mengecek kelengkapan berkas kita. Agak kurang nyaman memang, akan tetepi mungkin itulah protokoler di kedubes Qatar.
  4. Jika berkas dinyatakan sudah lengkap, staf kedubes akan memberikan kita slip penyetoran administrasi yang harus kita bayarkan di kantor QNB di seberang gedung kedubes Qatar.
  5. Jumlah dokumen yang akan dilegalisir oleh kedubes Qatar adalah sejumlah 5 dokumen (dokumen nomor 3, 4, 5, 6, dan 7). Meskipun yang akan dibutuhkan oleh kampus di Qatar hanya berkas nomor 5 dan 6.
  6. Setelah melakukan penyetoran tunai di QNB, kita akan mendapatkan bukti penyetoran.
  7. Kembalilah ke kedubes untuk menyerahkan bukti penyetoran dari QNB.
  8. Staf kedubes atau security akan meminta kita datang kembali ke kedubes untuk mengambil berkas yang sudah dilegalisir setelah tiga hari kerja.
  9. Dokumen siap diambil.
  10. Selesai








Selasa, 01 Agustus 2017

Legalisir Ijazah di Kedubes Qatar(Part I)


Setelah mengurus legalisir ijazah di Kemenkumham selama tiga hari dan di Kemenlu selama dua hari, sampailah akhirnya pada tahap akhir legalisir berkas ijazah untuk dibawa ke Qatar, yaitu melakukan legalisir di Kedubes Qatar yang akan selesai dalam waktu tiga hari. Jika ditotal, kita membutuhkan waktu minimal 7 hari kerja untuk melegalisir ijazah kita di Kedubes Qatar. Melegalisir ijazah di Kemenkumham dan Kemenlu meskipun tidak diminta oleh pihak kampus Qatar, namun hal ini adalah sebagai syarat sebelum melegalisir ijazah tersebut di Kedubes Qatar.

Sebelum saya menjelaskan proses legalisir ijazah di Kedubes Qatar, saya katakan bahwa pada intinya apapun yang akan kita kerjakan jika didasari dengan pengetahuan dan informasi yang jelas dan benar maka akan terasa mudah dan gampang. 

Begitupun dengan hal yang satu ini, pergi ke Kedubes Qatar untuk melegalisir ijazah yang seharusnya cukup dua kali saja, saya jalani sampai 5 kali pulang pergi ke kedubes Qatar. Alasannya ya itu tadi, karena sebelumnya saya tidak tahu sama sekali bagaimana prosedurnya, dan ketika saya mencari tahu bagaimana prosedurnya dari berbagai sumber pun, info yang saya dapatkan cenderung simpang siur dan tidak memuaskan.

Di dunia yang sudah serba canggih dan modern ini, hal semacam ini seharusnya tidak perlu terjadi. Simpang siur informasi dan ketidak jelasan prosedur menjadi hal yang amat disayangkan di era informasi yang serba praktis dan canggih ini. Yang paling bertanggung jawab atas hal ini menurut saya adalah pihak Kedubes itu sendiri. Dengan jaringan internet, media sosial, dan website yang sudah mereka punya, seharusnya mereka bisa dan tinggal tuliskan saja di website atau media informasi mereka, bagaimana prosedur dan hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan legalisir ijazah di Kedubes. Jika sudah begitu, maka semua pun akan jelas, tidak perlu ada yang kebingungan ke sana ke mari mencari informasi.

Meskipun saya sendiri sampai 5 kali balik ke Kedubes Qatar untuk melakukan legalisir ijazah, saya masih cukup bersyukur karena tempat tinggal saya masih  di Sekitaran Jakarta yang hanya butuh waktu kurang lebih satu jam untuk menuju Kedubes Qatar. Nah bagaimana jika yang seperti saya ini adalah orang yang tempat tinggalnya jauh dari Jakarta, yang butuh waktu dan akomodasi yang banyak untuk sampai ke Jakarta. Tak bisa dibayangkan bagaimana susahnya mereka ketika menjadi korban dari sebuah ketidakpastian dan ketidakjelasan sistem birokrasi instansi yang notabene kitapun membayar mereka, tidak gratis. Jadi sudah seharusnya mereka memberikan informasi sejelas dan semudah mungkin bagi kita pengguna jasa mereka tentang prosedur yang berlaku di instansi mereka.

Tidak berbeda jauh dengan apa yang saya temukan ketika di Kemenkumham sebelumnya. Panjangnya antrian dan penjelasan prosedur yang kurang jelas tentang proses bagaimana sebuah berkas bisa di legalisir di sana nampaknya menjadi poin minus dari sekian banyak point plus pelayanan di bagian legalisir berkas Kemenkumham. Kesemua hal itu sebenarnya sangat bisa untuk diminimalisir dengan memaksimalkan jaringan  internet, sosmed, dan website sebagai media penyampaian informasi sedetail-detailnya tentang prosedur yang berlaku di instansi mereka.

Ini nampaknya menjadi sebuah kritik dan saran yang sangat serius untuk semua instansi-instansi yang bergerak di sektor pelayanan publik, bukan hanya kantor kedubes dan kemenkumham saja. Intinya masyarakat sebagai pengguna jasa mereka sangat membutuhkan kejelasan info tentang prosedur yang akurat dan tidak simpang siur yang berlaku instansi mereka. 

Semoga ke depannya semua isntansi bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam melayani dan menjadi mitra publik.



Kamis, 27 Juli 2017

Legalisir ijazah di Kemenlu

Setelah berkas selesai kita ambil di Kemenkumham, selanjutnya adalah membawa berkas tersebut ke Kemenlu yang berada di Jl. Pejambon, Pasar Senen, Jakarta Pusat. Transportasi termudah dari Kemenkumham menuju Kemenlu adalah dengan Ojol (Ojek Online), simple dan relatif murah.

Tanyakan saja ke security yang ada di gerbang kemenlu di mana gedung layanan terpadu untuk melakukan legalisir berkas. Oh ya, gerbang kemenlu ada dua, pilih gerbang ke dua yang tepat bersebrangan dengan kantor KPU DKI Jakarta. Karena gerbang pertama dikhususkan hanya untuk masuk mobil, tidak untuk pejalan kaki.

Setelah sampai di gedung layanan terpadu, di lantai 1 anda akan bertemu dengan ibu-ibu security, sampaikan maksud kita dan dengan senang hati beliau akan mengarahkan kita step by step untuk melegalisir dokumen.

Berbeda jauh dengan di Kemenkumham, suasana di gedung layanan terpadu kemenlu relatif lebih sepi tanpa antrian panjang seperti kita temui di Kemenkumham. 

Nah oleh scurity anda akan diarahkan untuk melakukan proses berikut :
Pertama :
- Melakukan proses pembayaran administrasi legalisir sebesar 25.000/dokumen yang dilakukan di Bank Mandiri. Securuty akan memberikan anda voucher pembayaran yang selanjutnya anda isi datanya dan anda bawa ke Bank Mandiri. Letak Bank Mandiri sekitar 100 meter dari gedung layanan umum Kemenlu. Tanya saja ke satpam yang banyak menyebar di sudut-sudut gedung Kemenlu di mana letak Bank Mandiri.
Setelah melakukan pembayaran di Bank Mandiri, anda akan mendapatkan bukti pembayan yang selanjutnya akan anda gunakan sebagai persyaratan melakukan legalisir dokumen di gedung layanan terpadu.

Kedua :
- Kembalilah ke gedung layanan terpadu dan ambil nomor antrian untuk melakukan legalisir di loket 5.
- Anda akan mendapatkan formulir yang harus anda isi sebagai surat pengajuan legalisir dokumen.
- Sambil menggu antrian, siapkan berkas yang harus diserahkan ke loket 5. Berkas tersebut adalah :
1. Map warna kuning ( tidak boleh warna lain )
2. Berkas yang akan dilegalisir, yang sebelumnya sudah dilegalisir di Kemenkumham
3. Photo copy berkas yang akan dilegalisir
4. Kertas bukti tanda lunas pembayaran administrasi dari Bank Mandiri
5. Photo copy KTP
6. Formulir yang sudah anda isi lengkap

Ketiga :
- Serahkan map kuning dengan berkas yang sudah lengkap di dalamnya ketika nomor antrian anda sudah dipanggil.
- Anda akan mendapatkan kertas bukti penyerahan berkas ke Kemenlu, dan akan anda gunakan untuk pengambilan berkas tersebut dua hari kerja kemudian di loket yang sama.

Kelima :
- Datanglah kembali untuk mengambil dokumen yang sudah dilegalisir pada hari yang sudah ditentukan oleh petugas di loket 5 saat anda menyerahkan berkas.
- Biasanya proses legalisir memekan waktu dua hari kerja dan anda akan diminta mengambil berkas pada jam 1 siang.
- Finished.

Nah, Selanjutnya adalah langkah terakhir, membawa berkas yang sudah dilegalsir di Kemenkumham dan Kemenlu ke Kedubes Qatar.
Next akan saya posting juga bagaimana cara dan ketentuannya.

Rabu, 19 Juli 2017

Fasilitas Beasiswa Qatar Foundation


Nah melanjutkan postingan saya sebelumnya, masih tentang beasiswa S2 di Qatar Foundation. 

Alhamdulillah sekali jika kita berkesempatan mendapatkan beasiswa ini karena seluruh aspek kehidupan kita selama masa studi S2 di Qatar, semuanya dicover. Mulai dari visa, tiket pesawat (PP, liburan tiap tahun), biaya pendidikan, Housing, transportasi, dan uang saku yang cukup untuk makan sehari-hari, beli buku, sampai modal nikah Insya Allah, hehe.

Memang luar biasa sekali ketika QF memberikan fasilitas beasiswa, hampir semua kebutuhan penerimanya bisa terpenuhi dengan mudah. mereka hanya ingin awarder beasiswa mereka belajar dengan nyaman tanpa mikirin sana-sini. Fokus mendalami bidang keilmuan yang mereka pilih. 

Tapi di sisi lain, konsekuensi dari beasiswa ini juga sepertinya tidak ringan. Awarder beasiswa QF harus menyelesaikan masa studinya tidak lebih dari dua tahun, dengan nilai IPK yang tidak kurang dari 3.00. 
Berat atau tidak?, saya juga belum tau, hehe. karena ketika menulis artikel ini saya masih ada di Indonesia.

Saat ini saya masih sedang menunggu visa dan tiket yang akan diterbitkan oleh QF, sambil mondar-mandir ke kampus-notaris-kemenkumham-kemenlu-dan kedubes Qatar, tujuannya cuma satu, mendapatkan legalisir ijazah dan transkrip nilai dari kedubes Qatar yang ternyata prosesnya Masya Allah.

Next akan saya posting cara mendapatkan legalitas ijazah dan transkrip nilai dari kedubes Qatar dengan ringkas, padat, lagi cepat. Biar gak kaya saya, termuter, lakbalik, lama pula. Selain akan saya posting juga bagaimana cara, tips, dan trik untuk mendapatkan beasiswa ini.

*"Warteg Plaza Festival - Kuningan", sebrang Kemenkumham.

Kamis, 13 Juli 2017

Beasiswa S2 Qatar foundation

Ada fans Real Madrid di sini?, kalau anda salah satu fans Real Madrid anda pasti tau logo dan tulisan apa yang pernah nempel di Jersey para pemain Barcelona beberapa musim yang lalu. Apalagi kalau anda fans Barcelona, tentu anda jauh lebih tau. Ya, Jawabannya adalah “Qatar Foundation”.

Dan ternyata hampir senasib dengan Barcelona, berlangsungnya kehidupan saya di Qatar disponsori oleh Qatar Foundation, hehe

Beasiswa S2 yang saya dapatkan bermuara pada satu lembaga non profit terbesar yang ada di Qatar, Qatar Foundation (QF).

QF dengan komitmennya yang luar biasa terhadap pengembangan peradaban melalui sektor pendidikan, membangun sebuah kawasan pendidikan modern di pusat kota Doha yang diberi nama “Education City(EC). Di kawasan ini berdiri beberapa universitas yang kesemuanya ada di bawah naungan QF. Mulai dari universitas teknology, teknik, kesehatan, bisnis, agama Islam, dll. 

Dan universitas tempat saya belajar di Education City adalah Hamad bin Khalifa University (HBKU). HBKU sendiri memiliki beberapa fakultas, baik fakultas ilmu umum dan juga agama Islam. Fakultas yang khusus mengkaji tentang keilmuan di bidang agama Islam adalah College of Islamic Studies (CIS), tempat saya belajar. Sedangkan untuk CIS sendiri memiliki lima fokus program keilmuan Islam, tiga diantaranya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahannya dan dua lainnya berbahasa Arab. Dan karena background pendidikan saya yang berbahasa Arab tentu saja mengantarkan saya memilih program yang berbahasa Arab pula di CIS. Program yang saya ambil adalah Contemporary Qur’anic Studies. Meskipun sebenarnya ada satu opsi program lain yang berbahasa Arab yaitu Contemporary Fiqh, saya lebih memilih opsi pertama yang lebih nyambung dengan jurusan S1 saya, Ushuluddin.

So kesimpulannya, fokus program S2 yang saya ambil di Qatar adalah Contemporary Qur’anic Studies, di College of Islamic Studies (CIS), Hamad bin Khalifa University (HBKU), yang berlokasi di Educatin City (EC) Doha-Qatar, dengan beasiswa penuh yang diberikan oleh Qatar Foundation (QF).

Nah aspek apa saja yang dicover oleh beasiswa QF ini? Penasaran?, next akan saya tulis di postingan selanjutnya. 

Kenapa memilih Qatar?

Kenapa saya memilih Qatar?

Jawabannya adalah, takdir yang menuntun saya ke sana. Hehe

karena memang begitulah, awalnya Qatar bukan merupakan target dan cita-cita di mana saya akan melanjutkan kuliah S2. Bahkan dulunya saya tidak berminat sama sekali untuk kuliah di luar negeri, cukup di Indonesia bagi saya. Prinsip belajar saya dulu Belajar itu tentang "bagaimana?", bukan "di mana?”. So, - dulu - menurut saya tidak terlalu penting di mana kita belajar, di kampus mana kita belajar, dan di negara mana kita belajar, di dalam atau di luar negeri sama saja. Karena yang terpenting dari itu semua adalah, bagaimana cara dan kesungguhan kita dalam belajar. Meskipun pada akhirnya saya sadar, bahwa belajar di luar negeri ternyata memiliki banyak poin plus jika dibanding dengan belajar hanya di dalam negeri, tanpa sedikitpun mengesampingkan proses teman-teman yang belajar di dalam negeri. Buktinya banyak orang sukses yang dulunya kuliah di luar negeri dan yang produk dalam negeri pun juga tidak kalah banyaknya. Li kulli syai’in mazaaya wa naqaaish, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya.

Nah, awal mula Qatar menjadi target kuliah S2 saya adalah ketika saya berdiskusi dengan kakak saya. Menurut beliau, saya punya potensi dan saya harus punya cita-cita yang tinggi, dan orang yang cita-citanya tinggi, pengalamannya juga harus banyak dan wawasannya harus luas. Potensi seseorang masih sangat bisa berkembang sampai mana ia mau untuk mengembangkannya. Dan belajar di luar negeri adalah salah satu upaya untuk lebih memperluas wawasan dan pengalaman.

Maka sejak saat itulah motivasi saya untuk belajar di luar negeri mulai terbangun dan terus meningkat, sehingga membuat saya memutar otak bagaimana caranya agar saya bisa belajar di luar negeri dengan GRATIS tentunya. Hehe

Dalam proses mencari informasi kuliah gratisan di luar negeri, saya teringat  pernah membaca sebuah artikel di internet tentang beasiswa di luar negeri, dan salah satu negara yang menyediakan beasiswa S2 di luar negeri adalah Qatar. Saat itu, sekilas saya baca syarat dan ketentuan yang ditetapkan Qatar tidak begitu berat menurut saya. Akhirnya saya pun menuliskan Qatar sebagai salah satu list daftar tujuan S2 saya. Apalagi dengan adanya fakta yang tak terbantahkan bahwa Qatar adalah negara penghasil minyak dan gas yang kaya raya dengan penghasilan perkapita tertinggi di dunia, membuat saya semakin berhasrat untuk mencari info bagaimana kabar ketersediaan beasiswa S2 di Qatar di tahun 2017.

Naluri stalker menuntun saya mencari tahu sana sini tentang beasiswa S2 di Qatar. Dan akhirnya ketemu juga sampai ke akar-akar sumber informasinya. Saya banyak mendapatkan info dari website kampus tujuan saya di Qatar dan dari beberapa kontak mahasiswa Indonesia yang sudah duluan belajar di sana.

Dan dari email bagian admission yang tertera di website kampus lah saya banyak bertanya tentang prosedur dan cara mendapatkan beasiswa hingga akhirnya saya bisa memasuki proses pendaftaran sebagai calon penerima beasiwa S2 di Qatar.

Step by step saya jalani mulai dari pemberkasan sampai interview by phone. Tidak mudah rupanya, persaingan yang ketat dan prosedur yang cukup sulit dalam melewati tahapan-tahapan seleksinya. Hingga Akhirnya perjuangan pun  berbuah manis, datang pemberitahuan bahwa saya lolos beasiswa S2 di Qatar sesuai dengan yang saya harapkan. Alhamdu lillah.

Insya Allah akan  saya share di postingan-postingan selanjutnya tentang bagaimana langkah mendapatkan beasiswa S2 di Qatar. 

Senin, 10 Juli 2017

Legalisir ijazah di Kemenkumham

Tahap pertama untuk melegalisir ijazah dan transkrip nilai di kedubes Qatar adalah terlebih dahulu melegalisir berkas tersebut di kantor Kemenkumham, Kuningan Jakarta Selatan. 

Berdasarkan pengalaman saya melegalisir berkas tersebut di kemenkumham, saya menyimpulkan beberapa hal, antara lain :
1. Legalisir ijazah dan trankrip nilai di kemenkumham dilakukan sebagai syarat untuk melakukan legalisir berkas tersebut di Kemenlu dan kemudian di kedubes luar negeri yang ada di Indonesia.
2. Kita harus menyiapkan beberapa berkas persyaratan untuk melakukan legalisir ijazah dan trankrip nilai di Kemenkumham.
3. Proses Legalisir di Kemenkumham sangat mudah dan cepat jika kita sudah menyiapkan berkas-berkas persyaratan yang diperlukan sebelumnya dan datang lebih awal di kantor kemenkumham.
4. Sudah ada pembaharuan sistem pelayanan di kemenkumham sehingga pelayanan menjadi lebih mudah dan cepat.
5. Jika dokumen yang akan dilegalisir sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh penerjemah tersumpah maka tidak perlu proses legalisir dari notaris.
6. Karena prosesnya yang terbilang mudah dan cepat, maka saya sarankan untuk tidak menggunakan jasa calo.

Dan berikut akan saya tuliskan langkah-langkah untuk melegalisir ijazah dan trankrip nilai di kemenkumham sesuai dengan pengalaman saya pada hari Senin, 11 Juli 2017.

Langkah pertama :
Siapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk proses legalisir. Antara lain :
1. Foto copy ijazah dan trasnkrip nilai asli
2. Ijazah dan transkrip nilai yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh penerjemah tersumpah (dibuktikan dengan stampel penerjemah tersumpah pada hasil terjemahan)
3. Foto copy terjemahan ijazah dan transkrip nilai
4. Foto copy KTP
5. Materai 6000 sejumlah berkas yang akan dilegalisir
6. Masukan semua berkas tersebut dalam satu map warna apa saja

Langkah ke dua:
Datang langsung ke kantor Kemenkumham di Kuningan Jakarta Selatan. untuk bagian legalisir ijazah ada di lantai 3 kantor ini, di bagian pelayanan jasa hukum terpadu.
Sampaikan maksud kedatangan ke petugas di bagian pengambilan nomor antrian, kemudian anda akan diberikan nomor antrian yang akan dipanggil untuk mendatangi loket tertentu saat ada panggilan nomor urut anda.
Datanglah lebih pagi, kalau bisa jam 8 pagi sudah ambil antrian. Saya datang ke Kemenkumham sudah jam 09.30 pagi sehingga saya dapat antrian nomor 47 dan harus menunggu panggilan sekitar 1 Jam lamanya.

Langkah ke tiga :
Ketika nomor antrian anda sudah dipanggil segera datangi loket yang sudah ditentukan. Anda akan dilayani oleh petugas dan serahkan map berisi berkas persyaratan legalisir anda. Petugas akan memeriksa kelangkapan berkas anda dan akan meminta anda untuk mengisi form permohonan legalisir jika berkas sudah lengkap. Anda akan diberikan kertas bukti penyerahan berkas yang akan dipakai 3 hari kemudian untuk mengambil berkas anda kembali yang sudah selesai dilegalisir.

Langkah ke empat :
Setelah mengisi formulir permohonan legalisir, anda juga akan diberikan sebuah kertas untuk melakukan pembayaran di loket teller bank BNI yang masih ada dalam satu ruang itu. Datangi teller bank BNI kemudian anda akan diarahkan untuk cetak kode voucher pembayaran melalui komputer yang ada di depan loket teller.
waktu saya akan cetak kode voucher lewat komputer  tiba-tiba saya di kasih kode voucher oleh mba-mba security, jadi saya tidak perlu cetak kode voucher di komputer, langsung saja ke teller dan menyerahkan uang tunai untuk biaya administrasi legalisir berkas sebesar Rp. 25.000/berkas. Setelah melakukan pembayaran anda akan diberikan bukti pembayaran dari teller bank dan serahkan kertas bukti pembayaran tersebut ke loket tempat anda menyerahkan berkas tadi tanpa mengambil nomor antrian kembali.

Langkah ke lima : 
Anda sudah boleh pulang dengan tenang dan datanglah kembali tiga hari kemudian untuk mengambil berkas anda yang sudah dilegalisir dengan menunjukan bukti penyerahan berkas yang anda dapatkan saat menyerahkan berkas tiga hari sebelumnya.

Berkas ijazah dan transkrip nilai anda pun sudah dilegalisir oleh kemenkumham. Selanjutnya next step -- > Legalisir ijazah dan transkrip nilai anda di kemenlu.

Bagaimana caranya?
Simak di artikel saya selanjutnya :-)


Sabtu, 08 Juli 2017

Qatar, A Dream Becomes True

Qatar, sebuah negara kecil di semenanjung Arab sana yang kaya raya sebab sumber minyak dan gas alamnya. Itulah hal pertama yang terlintas dalam benak ketika mendengar "Qatar" sebagai nama sebuah negara.

Untuk selanjutnya, kata itu telah menjadi sebuah keniscayaan bagi saya yang saya harap-harapkan dan pada akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Alhamdulilah.

Hari ini, sebulan menjelang keberangkatan saya ke Qatar untuk melanjutkan studi S2 saya di sana. Dan nampaknya tulisan-tulisan​ di blog ini kedepan akan didominasi oleh tema-tema tentang Qatar dan bagaimana kehidupan di sana. 

Jika ditelusuri memang sudah banyak sekali blog yang berisi berbagai tulisan tentang Qatar. Sebagian besar blog-blog tersebut memang ditulis oleh blogger-blogger Indonesia yang sudah berdomisili di sana, entah untuk bekerja atau memang sudah jadi warga Qatar. Akan tetapi di blog ini saya akan mencoba menuliskan hal-hal  tentang Qatar melalui perspektif saya sendiri, seorang anak kampung yang mencoba peruntungannya dengan belajar di negeri orang. 

Just share my best experiences. 

Kumat Nulis (lagi)

Tersadar kembali, ternyata banyak sekali hal-hal dalam hidup saya yang rasa-rasanya ingin saya tuangkan dalam sebuah tulisan. Bukan untuk narsis atau apapun itu, yang jelas menebar manfaat lewat menulis jauh lebih efektif ketimbang hanya lewat lisan yang sifatnya terbatas dan temporal.

Membaca karya-karya ulama dahulu, menyadarkan satu hal bahwa apa yang mereka tulis dahulu terus dibaca dan diambil faidahnya hingga sekarang. Betapa besar ganjaran mereka karena efek manfaat karya mereka terus mengalir seiring zaman selama tulisan mereka ada dan diambil manfaatnya, "Ilmun Yuntaf'u bihi" salah satu dari tiga komponen amal manusia yang pahalanya terus mengalir meski pelakunya sudah tak ada (Amal jariyah).

Dari sekian banyak ulama kontemporer yang menurut saya benar-benar mengamalkan konsep ini adalah Ayahanda Alm. Prof. Dr. Ali Mustafa Ya'kub, MA. Allahu yarhamhu. 4 tahun menjadi santri ndableg beliau di Intenational Institute for Hadith Sciences, mengajarkan saya akan begitu banyak nilai kehidupan yang sangat disayangkan saya lewatkan begitu saya. semoga beliau memaafkan saya dan tetap menganggap saya sebagai santri dan anak ideoligis beliau Ila yaumil Qiyamah. Ketegasan, kasih sayang, ketelitian, dan yang tak pelak wawasan keilmuan begitu melekat pada diri dan karakter beliau. Soal tulisan dan karya beliau, tak usah diragukan. puluhan bahkan ratusan tulisan beliau termaktub dan dipublikasikan dalam buku-buku dan artikel beliau.

Kami sebagai santrinya, tentu saja beliau kader agar mengikuti jalan beliau untuk terus menebar kemanfaatkan lewat jalan hidup menulis. Dan jargon yang selalu terngiang di telinga kami para santrinya adalah "Wa laa tamuutunna illaa wa antum kaatibuun" (Janganlah kalian mati kecuali kalian sudah mempunyai karya tulis), sebuah motivasi yang begitu mengena di benak kami para santrinya. Sehingga banyak sekali santri-santri senior kami, yang seangkatan dengan kami, bahkan adik-adik kelas kami, menjadi penulis-penulis handal yang karyanya tidak kalah banyak dan tak kalah berkualitas dari "Sang gurunya", Al-Maghfurlah Kyai Ali.

Lah, kalau saya, namanya juga santri ndableg, nulis makalah di kampus saja bisanya co-paste, nulis status di medsos jarang, sekali nulis bisa dihitung jari like, comment, apalagi sharenya, karena memang jauh dari kata "manfaat". Duh, santri beliau yang model apa saya ini.

Alibi saya ternyata banyak dan semoga saja masuk akal. Selain skill menulis saya yang di bawah standar, apalagi derajat keilmuan. Tersibukkan oleh hal-hal lain menurut saya juga menjadi alibi kuat saya absen dari dunia penulisan. Ya diterima atau tidak, alasan akan selalu dianggap benar bagi yang beralasan, saya.

Niat nulis sebenarnya sudah ada dari jaman dahulu, beberapa tulisan iseng juga sempat saya tulis, blog juga sudah lama sekali saya buat. Saking lamanya sampai saya lupa naroh di mana. alamat dan passwordnya pun saya lupa.

Dan sekarang, dengan mengharapkan pertolongan dari Allah SWT, mengisi amunisi semangat menulis kembali, Bismillah saya berazam dan berniat terjun kembali ke dunia kepenulisan, khususnya melalui blog ini. motivasi tebesar saya, menebar sebuah benih yang bernama "kemanfaatan" agar dapat saya panen nanti di Akhirat kemudian.

Akhirul kalam, sampai jumpa kembali di tulisan-tulisan saya selanjutnya.
Ambil manfaatnya dan buanglah sampah pada tempatnya.

Tafsir Maudhu’i | Hijrah dalam Tilikan Al-Qur’an

  Kata “Hijrah” kerap kita dengar sebagai label untuk seseorang yang awalnya serampangan lalu karena sebab tertentu merubah penampilan men...