Kamis, 27 Juli 2017

Legalisir ijazah di Kemenlu

Setelah berkas selesai kita ambil di Kemenkumham, selanjutnya adalah membawa berkas tersebut ke Kemenlu yang berada di Jl. Pejambon, Pasar Senen, Jakarta Pusat. Transportasi termudah dari Kemenkumham menuju Kemenlu adalah dengan Ojol (Ojek Online), simple dan relatif murah.

Tanyakan saja ke security yang ada di gerbang kemenlu di mana gedung layanan terpadu untuk melakukan legalisir berkas. Oh ya, gerbang kemenlu ada dua, pilih gerbang ke dua yang tepat bersebrangan dengan kantor KPU DKI Jakarta. Karena gerbang pertama dikhususkan hanya untuk masuk mobil, tidak untuk pejalan kaki.

Setelah sampai di gedung layanan terpadu, di lantai 1 anda akan bertemu dengan ibu-ibu security, sampaikan maksud kita dan dengan senang hati beliau akan mengarahkan kita step by step untuk melegalisir dokumen.

Berbeda jauh dengan di Kemenkumham, suasana di gedung layanan terpadu kemenlu relatif lebih sepi tanpa antrian panjang seperti kita temui di Kemenkumham. 

Nah oleh scurity anda akan diarahkan untuk melakukan proses berikut :
Pertama :
- Melakukan proses pembayaran administrasi legalisir sebesar 25.000/dokumen yang dilakukan di Bank Mandiri. Securuty akan memberikan anda voucher pembayaran yang selanjutnya anda isi datanya dan anda bawa ke Bank Mandiri. Letak Bank Mandiri sekitar 100 meter dari gedung layanan umum Kemenlu. Tanya saja ke satpam yang banyak menyebar di sudut-sudut gedung Kemenlu di mana letak Bank Mandiri.
Setelah melakukan pembayaran di Bank Mandiri, anda akan mendapatkan bukti pembayan yang selanjutnya akan anda gunakan sebagai persyaratan melakukan legalisir dokumen di gedung layanan terpadu.

Kedua :
- Kembalilah ke gedung layanan terpadu dan ambil nomor antrian untuk melakukan legalisir di loket 5.
- Anda akan mendapatkan formulir yang harus anda isi sebagai surat pengajuan legalisir dokumen.
- Sambil menggu antrian, siapkan berkas yang harus diserahkan ke loket 5. Berkas tersebut adalah :
1. Map warna kuning ( tidak boleh warna lain )
2. Berkas yang akan dilegalisir, yang sebelumnya sudah dilegalisir di Kemenkumham
3. Photo copy berkas yang akan dilegalisir
4. Kertas bukti tanda lunas pembayaran administrasi dari Bank Mandiri
5. Photo copy KTP
6. Formulir yang sudah anda isi lengkap

Ketiga :
- Serahkan map kuning dengan berkas yang sudah lengkap di dalamnya ketika nomor antrian anda sudah dipanggil.
- Anda akan mendapatkan kertas bukti penyerahan berkas ke Kemenlu, dan akan anda gunakan untuk pengambilan berkas tersebut dua hari kerja kemudian di loket yang sama.

Kelima :
- Datanglah kembali untuk mengambil dokumen yang sudah dilegalisir pada hari yang sudah ditentukan oleh petugas di loket 5 saat anda menyerahkan berkas.
- Biasanya proses legalisir memekan waktu dua hari kerja dan anda akan diminta mengambil berkas pada jam 1 siang.
- Finished.

Nah, Selanjutnya adalah langkah terakhir, membawa berkas yang sudah dilegalsir di Kemenkumham dan Kemenlu ke Kedubes Qatar.
Next akan saya posting juga bagaimana cara dan ketentuannya.

Rabu, 19 Juli 2017

Fasilitas Beasiswa Qatar Foundation


Nah melanjutkan postingan saya sebelumnya, masih tentang beasiswa S2 di Qatar Foundation. 

Alhamdulillah sekali jika kita berkesempatan mendapatkan beasiswa ini karena seluruh aspek kehidupan kita selama masa studi S2 di Qatar, semuanya dicover. Mulai dari visa, tiket pesawat (PP, liburan tiap tahun), biaya pendidikan, Housing, transportasi, dan uang saku yang cukup untuk makan sehari-hari, beli buku, sampai modal nikah Insya Allah, hehe.

Memang luar biasa sekali ketika QF memberikan fasilitas beasiswa, hampir semua kebutuhan penerimanya bisa terpenuhi dengan mudah. mereka hanya ingin awarder beasiswa mereka belajar dengan nyaman tanpa mikirin sana-sini. Fokus mendalami bidang keilmuan yang mereka pilih. 

Tapi di sisi lain, konsekuensi dari beasiswa ini juga sepertinya tidak ringan. Awarder beasiswa QF harus menyelesaikan masa studinya tidak lebih dari dua tahun, dengan nilai IPK yang tidak kurang dari 3.00. 
Berat atau tidak?, saya juga belum tau, hehe. karena ketika menulis artikel ini saya masih ada di Indonesia.

Saat ini saya masih sedang menunggu visa dan tiket yang akan diterbitkan oleh QF, sambil mondar-mandir ke kampus-notaris-kemenkumham-kemenlu-dan kedubes Qatar, tujuannya cuma satu, mendapatkan legalisir ijazah dan transkrip nilai dari kedubes Qatar yang ternyata prosesnya Masya Allah.

Next akan saya posting cara mendapatkan legalitas ijazah dan transkrip nilai dari kedubes Qatar dengan ringkas, padat, lagi cepat. Biar gak kaya saya, termuter, lakbalik, lama pula. Selain akan saya posting juga bagaimana cara, tips, dan trik untuk mendapatkan beasiswa ini.

*"Warteg Plaza Festival - Kuningan", sebrang Kemenkumham.

Kamis, 13 Juli 2017

Beasiswa S2 Qatar foundation

Ada fans Real Madrid di sini?, kalau anda salah satu fans Real Madrid anda pasti tau logo dan tulisan apa yang pernah nempel di Jersey para pemain Barcelona beberapa musim yang lalu. Apalagi kalau anda fans Barcelona, tentu anda jauh lebih tau. Ya, Jawabannya adalah “Qatar Foundation”.

Dan ternyata hampir senasib dengan Barcelona, berlangsungnya kehidupan saya di Qatar disponsori oleh Qatar Foundation, hehe

Beasiswa S2 yang saya dapatkan bermuara pada satu lembaga non profit terbesar yang ada di Qatar, Qatar Foundation (QF).

QF dengan komitmennya yang luar biasa terhadap pengembangan peradaban melalui sektor pendidikan, membangun sebuah kawasan pendidikan modern di pusat kota Doha yang diberi nama “Education City(EC). Di kawasan ini berdiri beberapa universitas yang kesemuanya ada di bawah naungan QF. Mulai dari universitas teknology, teknik, kesehatan, bisnis, agama Islam, dll. 

Dan universitas tempat saya belajar di Education City adalah Hamad bin Khalifa University (HBKU). HBKU sendiri memiliki beberapa fakultas, baik fakultas ilmu umum dan juga agama Islam. Fakultas yang khusus mengkaji tentang keilmuan di bidang agama Islam adalah College of Islamic Studies (CIS), tempat saya belajar. Sedangkan untuk CIS sendiri memiliki lima fokus program keilmuan Islam, tiga diantaranya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahannya dan dua lainnya berbahasa Arab. Dan karena background pendidikan saya yang berbahasa Arab tentu saja mengantarkan saya memilih program yang berbahasa Arab pula di CIS. Program yang saya ambil adalah Contemporary Qur’anic Studies. Meskipun sebenarnya ada satu opsi program lain yang berbahasa Arab yaitu Contemporary Fiqh, saya lebih memilih opsi pertama yang lebih nyambung dengan jurusan S1 saya, Ushuluddin.

So kesimpulannya, fokus program S2 yang saya ambil di Qatar adalah Contemporary Qur’anic Studies, di College of Islamic Studies (CIS), Hamad bin Khalifa University (HBKU), yang berlokasi di Educatin City (EC) Doha-Qatar, dengan beasiswa penuh yang diberikan oleh Qatar Foundation (QF).

Nah aspek apa saja yang dicover oleh beasiswa QF ini? Penasaran?, next akan saya tulis di postingan selanjutnya. 

Kenapa memilih Qatar?

Kenapa saya memilih Qatar?

Jawabannya adalah, takdir yang menuntun saya ke sana. Hehe

karena memang begitulah, awalnya Qatar bukan merupakan target dan cita-cita di mana saya akan melanjutkan kuliah S2. Bahkan dulunya saya tidak berminat sama sekali untuk kuliah di luar negeri, cukup di Indonesia bagi saya. Prinsip belajar saya dulu Belajar itu tentang "bagaimana?", bukan "di mana?”. So, - dulu - menurut saya tidak terlalu penting di mana kita belajar, di kampus mana kita belajar, dan di negara mana kita belajar, di dalam atau di luar negeri sama saja. Karena yang terpenting dari itu semua adalah, bagaimana cara dan kesungguhan kita dalam belajar. Meskipun pada akhirnya saya sadar, bahwa belajar di luar negeri ternyata memiliki banyak poin plus jika dibanding dengan belajar hanya di dalam negeri, tanpa sedikitpun mengesampingkan proses teman-teman yang belajar di dalam negeri. Buktinya banyak orang sukses yang dulunya kuliah di luar negeri dan yang produk dalam negeri pun juga tidak kalah banyaknya. Li kulli syai’in mazaaya wa naqaaish, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya.

Nah, awal mula Qatar menjadi target kuliah S2 saya adalah ketika saya berdiskusi dengan kakak saya. Menurut beliau, saya punya potensi dan saya harus punya cita-cita yang tinggi, dan orang yang cita-citanya tinggi, pengalamannya juga harus banyak dan wawasannya harus luas. Potensi seseorang masih sangat bisa berkembang sampai mana ia mau untuk mengembangkannya. Dan belajar di luar negeri adalah salah satu upaya untuk lebih memperluas wawasan dan pengalaman.

Maka sejak saat itulah motivasi saya untuk belajar di luar negeri mulai terbangun dan terus meningkat, sehingga membuat saya memutar otak bagaimana caranya agar saya bisa belajar di luar negeri dengan GRATIS tentunya. Hehe

Dalam proses mencari informasi kuliah gratisan di luar negeri, saya teringat  pernah membaca sebuah artikel di internet tentang beasiswa di luar negeri, dan salah satu negara yang menyediakan beasiswa S2 di luar negeri adalah Qatar. Saat itu, sekilas saya baca syarat dan ketentuan yang ditetapkan Qatar tidak begitu berat menurut saya. Akhirnya saya pun menuliskan Qatar sebagai salah satu list daftar tujuan S2 saya. Apalagi dengan adanya fakta yang tak terbantahkan bahwa Qatar adalah negara penghasil minyak dan gas yang kaya raya dengan penghasilan perkapita tertinggi di dunia, membuat saya semakin berhasrat untuk mencari info bagaimana kabar ketersediaan beasiswa S2 di Qatar di tahun 2017.

Naluri stalker menuntun saya mencari tahu sana sini tentang beasiswa S2 di Qatar. Dan akhirnya ketemu juga sampai ke akar-akar sumber informasinya. Saya banyak mendapatkan info dari website kampus tujuan saya di Qatar dan dari beberapa kontak mahasiswa Indonesia yang sudah duluan belajar di sana.

Dan dari email bagian admission yang tertera di website kampus lah saya banyak bertanya tentang prosedur dan cara mendapatkan beasiswa hingga akhirnya saya bisa memasuki proses pendaftaran sebagai calon penerima beasiwa S2 di Qatar.

Step by step saya jalani mulai dari pemberkasan sampai interview by phone. Tidak mudah rupanya, persaingan yang ketat dan prosedur yang cukup sulit dalam melewati tahapan-tahapan seleksinya. Hingga Akhirnya perjuangan pun  berbuah manis, datang pemberitahuan bahwa saya lolos beasiswa S2 di Qatar sesuai dengan yang saya harapkan. Alhamdu lillah.

Insya Allah akan  saya share di postingan-postingan selanjutnya tentang bagaimana langkah mendapatkan beasiswa S2 di Qatar. 

Senin, 10 Juli 2017

Legalisir ijazah di Kemenkumham

Tahap pertama untuk melegalisir ijazah dan transkrip nilai di kedubes Qatar adalah terlebih dahulu melegalisir berkas tersebut di kantor Kemenkumham, Kuningan Jakarta Selatan. 

Berdasarkan pengalaman saya melegalisir berkas tersebut di kemenkumham, saya menyimpulkan beberapa hal, antara lain :
1. Legalisir ijazah dan trankrip nilai di kemenkumham dilakukan sebagai syarat untuk melakukan legalisir berkas tersebut di Kemenlu dan kemudian di kedubes luar negeri yang ada di Indonesia.
2. Kita harus menyiapkan beberapa berkas persyaratan untuk melakukan legalisir ijazah dan trankrip nilai di Kemenkumham.
3. Proses Legalisir di Kemenkumham sangat mudah dan cepat jika kita sudah menyiapkan berkas-berkas persyaratan yang diperlukan sebelumnya dan datang lebih awal di kantor kemenkumham.
4. Sudah ada pembaharuan sistem pelayanan di kemenkumham sehingga pelayanan menjadi lebih mudah dan cepat.
5. Jika dokumen yang akan dilegalisir sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh penerjemah tersumpah maka tidak perlu proses legalisir dari notaris.
6. Karena prosesnya yang terbilang mudah dan cepat, maka saya sarankan untuk tidak menggunakan jasa calo.

Dan berikut akan saya tuliskan langkah-langkah untuk melegalisir ijazah dan trankrip nilai di kemenkumham sesuai dengan pengalaman saya pada hari Senin, 11 Juli 2017.

Langkah pertama :
Siapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk proses legalisir. Antara lain :
1. Foto copy ijazah dan trasnkrip nilai asli
2. Ijazah dan transkrip nilai yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh penerjemah tersumpah (dibuktikan dengan stampel penerjemah tersumpah pada hasil terjemahan)
3. Foto copy terjemahan ijazah dan transkrip nilai
4. Foto copy KTP
5. Materai 6000 sejumlah berkas yang akan dilegalisir
6. Masukan semua berkas tersebut dalam satu map warna apa saja

Langkah ke dua:
Datang langsung ke kantor Kemenkumham di Kuningan Jakarta Selatan. untuk bagian legalisir ijazah ada di lantai 3 kantor ini, di bagian pelayanan jasa hukum terpadu.
Sampaikan maksud kedatangan ke petugas di bagian pengambilan nomor antrian, kemudian anda akan diberikan nomor antrian yang akan dipanggil untuk mendatangi loket tertentu saat ada panggilan nomor urut anda.
Datanglah lebih pagi, kalau bisa jam 8 pagi sudah ambil antrian. Saya datang ke Kemenkumham sudah jam 09.30 pagi sehingga saya dapat antrian nomor 47 dan harus menunggu panggilan sekitar 1 Jam lamanya.

Langkah ke tiga :
Ketika nomor antrian anda sudah dipanggil segera datangi loket yang sudah ditentukan. Anda akan dilayani oleh petugas dan serahkan map berisi berkas persyaratan legalisir anda. Petugas akan memeriksa kelangkapan berkas anda dan akan meminta anda untuk mengisi form permohonan legalisir jika berkas sudah lengkap. Anda akan diberikan kertas bukti penyerahan berkas yang akan dipakai 3 hari kemudian untuk mengambil berkas anda kembali yang sudah selesai dilegalisir.

Langkah ke empat :
Setelah mengisi formulir permohonan legalisir, anda juga akan diberikan sebuah kertas untuk melakukan pembayaran di loket teller bank BNI yang masih ada dalam satu ruang itu. Datangi teller bank BNI kemudian anda akan diarahkan untuk cetak kode voucher pembayaran melalui komputer yang ada di depan loket teller.
waktu saya akan cetak kode voucher lewat komputer  tiba-tiba saya di kasih kode voucher oleh mba-mba security, jadi saya tidak perlu cetak kode voucher di komputer, langsung saja ke teller dan menyerahkan uang tunai untuk biaya administrasi legalisir berkas sebesar Rp. 25.000/berkas. Setelah melakukan pembayaran anda akan diberikan bukti pembayaran dari teller bank dan serahkan kertas bukti pembayaran tersebut ke loket tempat anda menyerahkan berkas tadi tanpa mengambil nomor antrian kembali.

Langkah ke lima : 
Anda sudah boleh pulang dengan tenang dan datanglah kembali tiga hari kemudian untuk mengambil berkas anda yang sudah dilegalisir dengan menunjukan bukti penyerahan berkas yang anda dapatkan saat menyerahkan berkas tiga hari sebelumnya.

Berkas ijazah dan transkrip nilai anda pun sudah dilegalisir oleh kemenkumham. Selanjutnya next step -- > Legalisir ijazah dan transkrip nilai anda di kemenlu.

Bagaimana caranya?
Simak di artikel saya selanjutnya :-)


Sabtu, 08 Juli 2017

Qatar, A Dream Becomes True

Qatar, sebuah negara kecil di semenanjung Arab sana yang kaya raya sebab sumber minyak dan gas alamnya. Itulah hal pertama yang terlintas dalam benak ketika mendengar "Qatar" sebagai nama sebuah negara.

Untuk selanjutnya, kata itu telah menjadi sebuah keniscayaan bagi saya yang saya harap-harapkan dan pada akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Alhamdulilah.

Hari ini, sebulan menjelang keberangkatan saya ke Qatar untuk melanjutkan studi S2 saya di sana. Dan nampaknya tulisan-tulisan​ di blog ini kedepan akan didominasi oleh tema-tema tentang Qatar dan bagaimana kehidupan di sana. 

Jika ditelusuri memang sudah banyak sekali blog yang berisi berbagai tulisan tentang Qatar. Sebagian besar blog-blog tersebut memang ditulis oleh blogger-blogger Indonesia yang sudah berdomisili di sana, entah untuk bekerja atau memang sudah jadi warga Qatar. Akan tetapi di blog ini saya akan mencoba menuliskan hal-hal  tentang Qatar melalui perspektif saya sendiri, seorang anak kampung yang mencoba peruntungannya dengan belajar di negeri orang. 

Just share my best experiences. 

Kumat Nulis (lagi)

Tersadar kembali, ternyata banyak sekali hal-hal dalam hidup saya yang rasa-rasanya ingin saya tuangkan dalam sebuah tulisan. Bukan untuk narsis atau apapun itu, yang jelas menebar manfaat lewat menulis jauh lebih efektif ketimbang hanya lewat lisan yang sifatnya terbatas dan temporal.

Membaca karya-karya ulama dahulu, menyadarkan satu hal bahwa apa yang mereka tulis dahulu terus dibaca dan diambil faidahnya hingga sekarang. Betapa besar ganjaran mereka karena efek manfaat karya mereka terus mengalir seiring zaman selama tulisan mereka ada dan diambil manfaatnya, "Ilmun Yuntaf'u bihi" salah satu dari tiga komponen amal manusia yang pahalanya terus mengalir meski pelakunya sudah tak ada (Amal jariyah).

Dari sekian banyak ulama kontemporer yang menurut saya benar-benar mengamalkan konsep ini adalah Ayahanda Alm. Prof. Dr. Ali Mustafa Ya'kub, MA. Allahu yarhamhu. 4 tahun menjadi santri ndableg beliau di Intenational Institute for Hadith Sciences, mengajarkan saya akan begitu banyak nilai kehidupan yang sangat disayangkan saya lewatkan begitu saya. semoga beliau memaafkan saya dan tetap menganggap saya sebagai santri dan anak ideoligis beliau Ila yaumil Qiyamah. Ketegasan, kasih sayang, ketelitian, dan yang tak pelak wawasan keilmuan begitu melekat pada diri dan karakter beliau. Soal tulisan dan karya beliau, tak usah diragukan. puluhan bahkan ratusan tulisan beliau termaktub dan dipublikasikan dalam buku-buku dan artikel beliau.

Kami sebagai santrinya, tentu saja beliau kader agar mengikuti jalan beliau untuk terus menebar kemanfaatkan lewat jalan hidup menulis. Dan jargon yang selalu terngiang di telinga kami para santrinya adalah "Wa laa tamuutunna illaa wa antum kaatibuun" (Janganlah kalian mati kecuali kalian sudah mempunyai karya tulis), sebuah motivasi yang begitu mengena di benak kami para santrinya. Sehingga banyak sekali santri-santri senior kami, yang seangkatan dengan kami, bahkan adik-adik kelas kami, menjadi penulis-penulis handal yang karyanya tidak kalah banyak dan tak kalah berkualitas dari "Sang gurunya", Al-Maghfurlah Kyai Ali.

Lah, kalau saya, namanya juga santri ndableg, nulis makalah di kampus saja bisanya co-paste, nulis status di medsos jarang, sekali nulis bisa dihitung jari like, comment, apalagi sharenya, karena memang jauh dari kata "manfaat". Duh, santri beliau yang model apa saya ini.

Alibi saya ternyata banyak dan semoga saja masuk akal. Selain skill menulis saya yang di bawah standar, apalagi derajat keilmuan. Tersibukkan oleh hal-hal lain menurut saya juga menjadi alibi kuat saya absen dari dunia penulisan. Ya diterima atau tidak, alasan akan selalu dianggap benar bagi yang beralasan, saya.

Niat nulis sebenarnya sudah ada dari jaman dahulu, beberapa tulisan iseng juga sempat saya tulis, blog juga sudah lama sekali saya buat. Saking lamanya sampai saya lupa naroh di mana. alamat dan passwordnya pun saya lupa.

Dan sekarang, dengan mengharapkan pertolongan dari Allah SWT, mengisi amunisi semangat menulis kembali, Bismillah saya berazam dan berniat terjun kembali ke dunia kepenulisan, khususnya melalui blog ini. motivasi tebesar saya, menebar sebuah benih yang bernama "kemanfaatan" agar dapat saya panen nanti di Akhirat kemudian.

Akhirul kalam, sampai jumpa kembali di tulisan-tulisan saya selanjutnya.
Ambil manfaatnya dan buanglah sampah pada tempatnya.

Tafsir Maudhu’i | Hijrah dalam Tilikan Al-Qur’an

  Kata “Hijrah” kerap kita dengar sebagai label untuk seseorang yang awalnya serampangan lalu karena sebab tertentu merubah penampilan men...