Jumat, 18 Agustus 2017

Merayakan 17 Agustusan di Qatar





Di saat semua orang di Indonesia sedang merayakan hari kemerdekaan, memeriahkan dengan berbagai macam khas perlombaan, kami masyarakat Indonesia yang ada di Qatar pun tidak mau kalah. Ya meskipun tidak semeriah dan seheboh di Indonesia, kami tetap merayakan dan bisa mengambil hikmah di hari raya kemerdekaan.

Tepatnya kemarin petang, Kantor kedubes Indonesia yang ada di Doha mengundang seluruh warga Indonesia yang ada di Qatar untuk mengahadiri upacara 17-an yang dilanjutkan dengan lomba-lomba khas Agustusan lalu dilanjutkan lagi dengan silaturrahmi bersama Bapak dubes Indonesia. Ada juga bazar komunitas ibu-ibu Indonesia yang menjual berbagai jajanan dan makanan khas Indonesia, sekeder untuk melepas kangen makan bakso, ayam penyet, dan mie ayam. Jam 5 petang (21.00 WIB) sengaja dipilih oleh pihak Kedubes karena memang saat ini Qatar masih sedang dalam musim panas, yang jika pagi sampai siang suhunya bisa mencapai 43 derajat celcius, puanasnya.

Kami sendiri berangkat dari asrama mahasiswa Qatar Foudation pukul setengah 5 petang. Berharap akan sampai tepat waktu di kedubes pukul 5 petang, ternyata memesan taksi lewat aplikasi online tidak sesimpel dan semudah di Indonesia. Kami harus menunggu taksi yang sudah kami pesan hampir 30 menit. Akhirnya taksi pun datang dan kami berangkat bertiga bersama mahasiswa Indonesia lainnya yang sama-sama mendapatkan beasiswa di Qatar Foundation.

Setelah perjalanan 30 menit, sampailah kami di kantor kedubes Indonesia pukul setengah 6. Dan jelas saja, upacara sudah selesai tinggal melanjutkan acara foto bersama bapak dubes dan lomba-lomba Agustusan. Niat awal ingin ikut upacara, tinggal acara foto-foto yang masih tersisa.

Saat awal kami masuk ke halaman kantor kedubes, suasana khas Agustusan terasa kental. Bendera Indonesia menghiasi tembok gedung kedubes dengan berbagai pernak perniknya, masyarakat yang datang sedang sibuk selfie dengan bapak dubes, dan para staf kedubes sedang sibuk menyiapkan perlengkapan lomba. Adapun kami, bingung mau ketemu siapa dan ngobrol dengan orang yang mana, karena memang belum ada satu orang pun yang kami kenal dari sekian banyak orang Indonesia yang ada.




Ah, sama-sama orang Indonesia, pikir kami menghalau rasa segan dan canggung untuk sekedar memulai obrolan dengan bapak-bapak atau ibu-ibu bahkan staf kedubes yang kami pilih secara random. Beberapa waktu berselang, kami mulai akrab dengan suasana ini. Berbaur dengan orang-orang yang senasib jauh dari keluarga, suasana hangat dan saling sapa dengan bahasa Jawa dan sunda, serasa Qatar dan Indonesia menjadi tiada beda.

Di luar dugaan, hampir setiap orang Indonesia dan staf kedubes yang kami temui, saat mereka tau kami adalah mahasiswa, mereka ternyata heran sekaligus bangga. Hal ini karena hampir semua warga Indonesia yang ada di Qatar, mereka semua bekerja. Jadi menurut mereka, adalah hal yang luar biasa jika ada orang Indonesia ke Qatar, tapi untuk jadi mahasiswa. Apalagi karena mereka tau, biaya hidup dan kuliah di Qatar tidaklah murah, qo bisa orang Indonesia kuliah di sini. Padahal kami kuliah juga ngandelin beasiswa. Hehe

Acara berlangsung sampai jam 8 malam, suasana begitu meriah, ada yang ikut lomba, ada juga yang hanya datang sekedar merayakan, jajan, dan reuni dengan sesama warga Indonesia.

O iya, salah satu orang penting yang kami temui semalam adalah Bapak Sugeng, beliau adalah admin website https://jelajahqatar.com/, beliau asli orang Jawa yang sudah 9 tahun bekerja sebagai perawat di Qatar. Sebelum kami berangkat ke Qatar, kami banyak sekali membaca artikel dan forum diskusi di website beliau untuk sekedar mencari informasi dan hal-hal menarik lainnya tentang Qatar, ada juga informasi seputar mencari pekerjaan di Qatar.




Singkat cerita, meskipun telat merayakan kemerdekaan dan tidak semeriah di Indonesia, kami tetap merasakan atmospirenya, bahkan lebih terasa karena kami di sini satu nasib dan dalam satu perjuangan yang sama, jauh dari keluarga dan saudara. 

*Doha, 18 Agustus 2017

Legalisir Ijazah di Kedubes Qatar (Part 2)

Sebenarnya melegalisir ijazah dan transkrip nilai di kedubes Qatar cukup mudah, akan tetapi memang cukup mahal biayanya. Mereka mematok harga 500.000/dokumen, yang pada prosesnya nanti akan kita setorkan melalui kantor cabang Qatar National Bank (QNB) yang terletak di seberang gedung kedubes Qatar di komplek Kuningan, Jaksel.

Adapun berkas yang harus kita persiapkan sebelum datang ke Kedubes Qatar adalah :
  1. Ijazah asli
  2. Transkrip nilai asli
  3. Foto copy ijazah asli
  4. Foto copy transkrip asli
  5. Ijazah yang sudah di terjemahkan oleh penerjemah tersumpah
  6. Transkrip yang sudah diterjemahkan oeleh penerjemah tersumpah
  7. Surat keterangan lulus dari kampus dengan berbahasa Inggris (format surat sudah ditentukan oleh kedubes Qatar)
       Untuk point nomor 3, 4, 5, 6, 7 harus terlebih dahulu di legalisir di Kemenkumham dan kemenlu.
·         Untuk point nomor 3 dan 4 harus distempel notaris terlebih dahulu sebelum dilegalisir di kemenkumham dan kemenlu (legalisir notaris menerangkan bahwa foto copy ijazah dan transkrip adalah sesuai dengan dokumen aslinya)
Adapun langkah melegalisirnya adalah sebagai berikut :
  1. Setelah semua berkas di atas siap, bawalah ke kedubes Qatar yang letaknya berada di daerah Kuningan Jaksel.
  2. Di kedubes Qatar kita tidak diperkenankan masuk ke dalam gedung kedubes. Kita hanya diizinkan sampai di pos security yang ada di depan gedung kedubes.
  3. Setelah melapor keperluan kita kepada security, staf kedubes akan datang menemui kita di pos security untuk mengecek kelengkapan berkas kita. Agak kurang nyaman memang, akan tetepi mungkin itulah protokoler di kedubes Qatar.
  4. Jika berkas dinyatakan sudah lengkap, staf kedubes akan memberikan kita slip penyetoran administrasi yang harus kita bayarkan di kantor QNB di seberang gedung kedubes Qatar.
  5. Jumlah dokumen yang akan dilegalisir oleh kedubes Qatar adalah sejumlah 5 dokumen (dokumen nomor 3, 4, 5, 6, dan 7). Meskipun yang akan dibutuhkan oleh kampus di Qatar hanya berkas nomor 5 dan 6.
  6. Setelah melakukan penyetoran tunai di QNB, kita akan mendapatkan bukti penyetoran.
  7. Kembalilah ke kedubes untuk menyerahkan bukti penyetoran dari QNB.
  8. Staf kedubes atau security akan meminta kita datang kembali ke kedubes untuk mengambil berkas yang sudah dilegalisir setelah tiga hari kerja.
  9. Dokumen siap diambil.
  10. Selesai








Selasa, 01 Agustus 2017

Legalisir Ijazah di Kedubes Qatar(Part I)


Setelah mengurus legalisir ijazah di Kemenkumham selama tiga hari dan di Kemenlu selama dua hari, sampailah akhirnya pada tahap akhir legalisir berkas ijazah untuk dibawa ke Qatar, yaitu melakukan legalisir di Kedubes Qatar yang akan selesai dalam waktu tiga hari. Jika ditotal, kita membutuhkan waktu minimal 7 hari kerja untuk melegalisir ijazah kita di Kedubes Qatar. Melegalisir ijazah di Kemenkumham dan Kemenlu meskipun tidak diminta oleh pihak kampus Qatar, namun hal ini adalah sebagai syarat sebelum melegalisir ijazah tersebut di Kedubes Qatar.

Sebelum saya menjelaskan proses legalisir ijazah di Kedubes Qatar, saya katakan bahwa pada intinya apapun yang akan kita kerjakan jika didasari dengan pengetahuan dan informasi yang jelas dan benar maka akan terasa mudah dan gampang. 

Begitupun dengan hal yang satu ini, pergi ke Kedubes Qatar untuk melegalisir ijazah yang seharusnya cukup dua kali saja, saya jalani sampai 5 kali pulang pergi ke kedubes Qatar. Alasannya ya itu tadi, karena sebelumnya saya tidak tahu sama sekali bagaimana prosedurnya, dan ketika saya mencari tahu bagaimana prosedurnya dari berbagai sumber pun, info yang saya dapatkan cenderung simpang siur dan tidak memuaskan.

Di dunia yang sudah serba canggih dan modern ini, hal semacam ini seharusnya tidak perlu terjadi. Simpang siur informasi dan ketidak jelasan prosedur menjadi hal yang amat disayangkan di era informasi yang serba praktis dan canggih ini. Yang paling bertanggung jawab atas hal ini menurut saya adalah pihak Kedubes itu sendiri. Dengan jaringan internet, media sosial, dan website yang sudah mereka punya, seharusnya mereka bisa dan tinggal tuliskan saja di website atau media informasi mereka, bagaimana prosedur dan hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan legalisir ijazah di Kedubes. Jika sudah begitu, maka semua pun akan jelas, tidak perlu ada yang kebingungan ke sana ke mari mencari informasi.

Meskipun saya sendiri sampai 5 kali balik ke Kedubes Qatar untuk melakukan legalisir ijazah, saya masih cukup bersyukur karena tempat tinggal saya masih  di Sekitaran Jakarta yang hanya butuh waktu kurang lebih satu jam untuk menuju Kedubes Qatar. Nah bagaimana jika yang seperti saya ini adalah orang yang tempat tinggalnya jauh dari Jakarta, yang butuh waktu dan akomodasi yang banyak untuk sampai ke Jakarta. Tak bisa dibayangkan bagaimana susahnya mereka ketika menjadi korban dari sebuah ketidakpastian dan ketidakjelasan sistem birokrasi instansi yang notabene kitapun membayar mereka, tidak gratis. Jadi sudah seharusnya mereka memberikan informasi sejelas dan semudah mungkin bagi kita pengguna jasa mereka tentang prosedur yang berlaku di instansi mereka.

Tidak berbeda jauh dengan apa yang saya temukan ketika di Kemenkumham sebelumnya. Panjangnya antrian dan penjelasan prosedur yang kurang jelas tentang proses bagaimana sebuah berkas bisa di legalisir di sana nampaknya menjadi poin minus dari sekian banyak point plus pelayanan di bagian legalisir berkas Kemenkumham. Kesemua hal itu sebenarnya sangat bisa untuk diminimalisir dengan memaksimalkan jaringan  internet, sosmed, dan website sebagai media penyampaian informasi sedetail-detailnya tentang prosedur yang berlaku di instansi mereka.

Ini nampaknya menjadi sebuah kritik dan saran yang sangat serius untuk semua instansi-instansi yang bergerak di sektor pelayanan publik, bukan hanya kantor kedubes dan kemenkumham saja. Intinya masyarakat sebagai pengguna jasa mereka sangat membutuhkan kejelasan info tentang prosedur yang akurat dan tidak simpang siur yang berlaku instansi mereka. 

Semoga ke depannya semua isntansi bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam melayani dan menjadi mitra publik.



Tafsir Maudhu’i | Hijrah dalam Tilikan Al-Qur’an

  Kata “Hijrah” kerap kita dengar sebagai label untuk seseorang yang awalnya serampangan lalu karena sebab tertentu merubah penampilan men...