Kamis, 02 Agustus 2018

Seleksi Tahap Akhir (Interview by Phone)

Sekian lama sudah selama libur di Indonesia saya tidak aktif di blog. Beberapa artikel belum kesampaian saya tulis, beberapa komen belum sempat saya balas. Padahal saya bayangkan saat liburan di Indonesia ini akan jauh lebih aktif di blog, justru malah sebaliknya. Ada saja acara ataupun kegiatan yang mengalihkan perhatian dari blog ini. 

So, maafkan yaa, khususnya bagi beberapa teman yang akhirnya memilih chat langsung kepada saya via Instagram dan Facebook karena terlalu lama menunggu artikel tentang bagaimana cara melewati seleksi tahap akhir, atau interview by phone. Dan akhirnya saya harus menjawab mereka satu persatu tentang garis besar gambaran berlangsungnya interview tersebut.

Secara garis besar, interview by phone adalah seleksi tahap ke dua (tahap akhir) untuk mendapatkan beasiswa Qatar Foundation. Setelah teman-teman dinyatakan lolos dalam seleksi berkas (tahap pertama), teman-teman akan langsung diberikan detail kapan akan ditelepon langsung oleh pihak kampus untuk melakukan interview. Hari, tanggal, jam akan diberitahukan melalui email. Biasanya interview ini dilaksanakan satu sampai dua minggu setelah pengumuman hasil seleksi berkas.

Selanjutnya, setelah mendapatkan jadwal interview, tugas teman-teman adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin supaya bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan sehingga mendapatkan hasil terbaik.

Base on the experience, saat persiapan dulu saya banyak membaca artikel-artikel di internet yang membahas tentang tips dan trik melewati interview, kemudian saya rangkum point-point pentingnya, saya praktikkan dan alhamdulillah interview berjalan dengan lancar. Kuncinya adalah persiapkan diri semaksimal mungkin, jangan malas untuk mencari tahu tips dan trik melewatinya, dan tentunya jangan lupa selalu berdoa.

Sedikit bocoran tentang test interview yang saya lewati waktu lalu, durasi interview hanya sekitar 5 menit, tidak lama. Pertanyaannya seputar background pendidikan, skripsi yang ditulis, kegiatan saat ini, dan beberapa pertanyaan umum tentang ilmu jurusan yang kita apply.

Oh iya, dan jangan lupa dalam interview ini yang akan teman-teman hadapi adalah dosen atau profesor yang memang ahli di bidangnya, biasanya mereka adalah kepala jurusan yang kalian apply, tapi mereka baik-baik dan ramah kok, so jangan tegang dan keep calm. Jawab dengan lugas, tidak bertele-tele, be humble and be confident.

Terakhir, kemampuan bahasa teman-teman juga akan dinilai dalam interview ini. So, pastikan kalian sudah latihan terlebih dahulu dengan teman atau dengan diri sendiri, supaya bahasa Arab atau Inggris kalian tidak belepotan ketika interview nanti. 

Nerveus sedikit ga masalah, wajar. Asal jangan sampai mengganggu performa terbaik kalian. 
keep trying and good luck.

Indonesia, 3 Agustus 2018.

Kamis, 15 Maret 2018

Arah Haluan Pendidikan Islam di Qatar

"Belajar Islam sih di Qatar.", kalimat bernada nyinyir semacam ini yang diungkapkan oleh sebagian orang memang tidak sepenuhnya benar dan tidak juga sepenuhnya dapat disalahkan. Karena memang pada kenyataannya Qatar tidak begitu diperhitungkan sebagai pusat pendidikan agama Islam seperti halnya dengan Mesir, Saudi, Sudan, Maroko ataupun Yaman yang sudah masyhur sebagai tempat belajar ilmu-ilmu Islam. Namun di sini lah kiranya sikap adil dan objektif kita dalam memberikan sebuah penilaian perlu diterapkan sehingga kalimat bernada justifikasi dan generalisasi seperti di atas tidak perlu terlontarkan. 

Menurut saya, Indonesia sekalipun, meski secara historis tidak diperhitungkan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan Islam, apakah patut kita katakan "Jangan belajar Islam di Indonesia"?, Tentu saja kita tidak setuju dengan kalimat tersebut karena nyatanya ada banyak institusi dan lembaga pendidikan di Indonesia yang diperhitungkan sebagai tempat unggulan untuk mempelajari ilmu-ilmu​ Islam. Begitu pula Qatar, dengan segenap usaha dan komitmennya, saat ini Qatar sedang terus berusaha menjadikan sektor pendidikan sebagai big project untuk pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia yang unggul, baik dalam bidang ilmu pengetahuan umum dan tentunya ilmu pengetahuan dalam bidang keislaman. 

Salah satu bentuk konkret komitmen Qatar dalam mengembangkan sektor pendidikan misalnya bisa kita lihat dari dibangunnya sebuah kawasan pendidikan modern yang mengintegrasikan 9 kampus ternama dunia dalam satu kawasan dengan berbagai fasilitas di dalamnya yang bertaraf internasional. kawasan ini disebut sebagai kawasan Education City (EC). Kawasan ini didirikan oleh Qatar Foundation (QF), sebuah lembaga non profit terbesar di Qatar yang dipimpin langsung oleh Shaikha Moza bint Nasser, Istri dari Sheikh Hamad bin khalifa, mantan Emir Qatar, dan ibunda dari Sheikh Tamim bin Hamad, orang nomor satu di Qatar saat ini.

Lalu kemana kah arah haluan pendidikan Islam di Qatar?

Meskipun berbatasan langsung dengan Saudi Arabia, Qatar secara jelas mengambil haluan yang berbeda dari Saudi Arabia yang cenderung lebih konservatif dalam hal pengajaran keilmuan Islam, meskipun tidak sepenuhnya demikian. Qatar menyadari bahwa Islam yang dibutuhkan saat ini adalah Islam yang modern, dan berani dalam berinovasi dalam rangka menjawab tantangan zaman sehingga Islam bisa masuk ke semua lini kehidupan yang saat ini semakin kompleks, dengan tentunya tidak meninggalkan nilai-nilai dasar agama Islam.

Prinsip Qatar yang seperti ini bisa kita lihat salah satu bentuk praktiknya ketika Hamad bin khalifa University (HBKU), sebuah universitas besar Islam yang didirikan pada tahun 2010 milik Qatar Foundation lebih memilih mendirikan program jurusan yang bernuansa Islam kekinian seperti program jurusan Contemporary Quranic Studies, Contemporary Fiqh, Islamic Finance, Islamic Thought and Applied Ethics, Comparative Religions, dan Islamic Civilization and Societies ketimbang program jurusan Islam yang bernuansa klasik dan konservatif. 

Namun pada akhirnya, institusi pendidikan hanyalah sebuah sarana, dan yang terpenting dari itu semua adalah semangat dan gairah para akademisi yang ada di dalamnya untuk terus maju, berkembang, berinovasi, dan bersaing secara sehat dalam rangka membimbing umat ke arah yang tentunya lebih baik di tengah gempuran budaya negatif barat yang kian mengkhawatirkan.

*Doha, 15 Maret 2018

Tafsir Maudhu’i | Hijrah dalam Tilikan Al-Qur’an

  Kata “Hijrah” kerap kita dengar sebagai label untuk seseorang yang awalnya serampangan lalu karena sebab tertentu merubah penampilan men...